13.958 Peserta Perebutkan Kuota di UM-PTKIN UIN Sunan Kalijaga


Pelaksanaan UM-PTKIN di Tilok UIN Sunan Kalijaga diselenggarakan 2 Hari

Suasana di Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Selasa (10/6) memancarkan dinamika akademik yang khas. Ribuan peserta tampak memadati lokasi ujian dengan antusiasme tinggi dan harapan bersinergi dengan pimpinan universitas serta kesigapan panitia dalam menyambut pelaksanaan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) Tahun 2025.

Selama dua hari, yakni 10–11 Juni 2025, sebanyak 2.179 peserta dari berbagai daerah mengikuti proses seleksi berbasis digital melalui Sistem Seleksi Elektronik (SSE) dengan titik lokasi ujian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penerapan SSE ini menjadi cerminan konkret kesiapan transformasi digital di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, sekaligus menandai komitmen institusi dalam menghadirkan sistem seleksi yang adaptif, akuntabel, dan berintegritas.

UIN Sunan Kalijaga tidak hanya menjadi tuan rumah yang tangguh dari sisi teknis, namun juga tampil sebagai magnet akademik nasional. Dengan total 13.958 pendaftar, kampus ini berhasil mencerminkan kepercayaan publik terhadap mutu pendidikan, reputasi kelembagaan, dan daya tarik program studi yang ditawarkan oleh kampus yang mengusung tagline "Empowering Knowledge, Shaping the Future".

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, bersama jajaran pimpinan universitas seperti Ketua dan Sekretaris Senat, para Wakil Rektor, para Dekan, Ketua Admisi, serta unsur pimpinan lainnya, turut hadir di Sekretariat UM-PTKIN Gedung Admisi sejak pagi untuk mengikuti pembukaan nasional secara daring melalui Zoom. Pembukaan ini dipusatkan dari Universitas Islam Negeri Raden Fattah Palembang dan diikuti oleh seluruh PTKIN se-Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia PMB Nasional PTKIN, Prof. Masnun, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan UM-PTKIN tahun ini mencerminkan peningkatan signifikan dari sisi sistem dan kualitas. Ia menekankan pentingnya inovasi yang adaptif terhadap kebutuhan zaman. Sementara itu, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., menggarisbawahi bahwa proses seleksi ini adalah upaya menjaring calon mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter dan berintegritas.

Usai seremoni pembukaan, Rektor  bersama jajaran pimpinan universitas segera melakukan peninjauan langsung ke sejumlah ruang ujian, termasuk di Laboratorium Terpadu. Peninjauan ini bukan semata-mata prosedural, melainkan merupakan bentuk nyata dari komitmen kepemimpinan kampus dalam memastikan seluruh proses seleksi berjalan secara lancar. profesional, transparan, dan akuntabel.

Tak sekadar sebagai lokasi ujian, UIN Sunan Kalijaga tampil sebagai tuan rumah yang tangguh. Sebanyak 20 ruang ujian disiapkan, tersebar di berbagai titik strategis kampus: Laboratorium Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Laboratorium Terpadu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, serta Gedung Rektorat Lama. Fasilitas ini diperkuat dengan 400 komputer utama dan 20 unit cadangan, serta dukungan  pengawas ruang dan pengawas IT yang memastikan proses berlangsung tertib dan lancar.

Adapun sebelum hari pelaksanaan, panitia lokal telah mengadakan uji coba sistem SSE pada 5 Mei 2025 sebagai langkah mitigasi risiko dan serta untuk memastikan kesiapan sistem dan perangkat pendukung secara menyeluruh. Tiga sesi ujian dijadwalkan setiap harinya, dengan prosedur ketat termasuk pengecekan identitas diri dan kelengkapan administrasi.

Sementara itu,  kampus UIN Sunan Kalijaga menyediakan 25 program studi keagamaan terakreditasi Unggul dan A yang bisa dipilih melalui jalur UM-PTKIN 2025, dengan total kuota 1.674 kursi. Setengah dari total kuota penerimaan mahasiswa baru UIN Sunan Kalijaga tahun ini dialokasikan melalui jalur strategis ini, menjadikannya sebagai tulang punggung dalam menjaring talenta akademik unggulan.

Terselenggaranya UM-PTKIN Tahun 2025 ini menjadi momentum strategis bagi UIN Sunan Kalijaga dalam menyeleksi calon mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga menjadikan nilai integritas, moderasi, dan semangat keilmuan inklusif sebagai landasan berpikir dan bertindak. Melalui jalur seleksi ini, universitas menargetkan lahirnya generasi intelektual yang memiliki daya saing global, berpijak pada khazanah keilmuan Islam yang kokoh, serta berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang adil, maju, dan berkeadaban.

 (Tim Media Admisi)